jalan lurus itu pernah belok
yang duduk di sana bukan aku
saat itu rindu tengah menyapaku
aku tak tau apakah ia hadir di sana
kini nestapa itu tlah menggrogoti hatiku
aaaaaa rasanya.. biarkan saja aku penasaran
sebelum hatiku kehilangan bentuk.

Cinta Tak Cinta

betapapun bibir berkata
hati berteriak membantah
seindah apapun aku berfikir
hati tetap saja ragu.

kemana aku harus berlabu?
kemana aku harus pulang?
engkau?

bagaimana hati ini bisa berkata iya
jika ia saja tak pernah yakin untuk berkata
engkau berkhianat
dan hatiku yang merasa
ia tak mampu lagi percaya
ia tak mampu lg meyakini
walau cinta menyelimuti
tapi kecewa lebih menghangati

Kamu

sebuah nama
sebuah hati
sebuah cinta
dalam hati ini adalah kamu
tak lain orang yang pernah menyimpan luka dalam diri
aku tak pernah mengerti
mengapa Tuhan kirimkan kebahagiaan lewat sosokmu
namun beriringan dengan pengkhianatan
entah apa jawabannya
yang aku tau pasti inilah jalan-Nya
dan Tuhan punya rencana indah dari ini.

Jika kini harus aku beri hidup ini
untuk mengabdi padamu
untuk mencintaimu
untuk menjadi tempat kau berkeluh kesah
tempat engkau bersandar
aku rela
karena mungkin memang engkaulah kewajibannku.

tak ada yang lebih nikmat dari nikmatnya mengubah simbol gramatik menjadi sebuah drama dalam pikiran..
dan malam ini kan menjadi malam yang penuh hayalan..
yang kan membawaku terlepas dari ikatan tali yang entah dipengang berapa insan..

hanya bisa terdiam. meski hati terus menjerit, setan dalam diri tetap saja mengusik keyakinan ini.
kemana larinya kepercayaan itu?

kalau ini egois. kali ini saja aku minta untuk egois. kali ini saja izinkan aku membenarkan keegoisan itu.